TRIP JAKARTA-BALI via Jalur Darat PULANG PERGI

JAKARTA-BALI via Jalur Darat - PANTURA

Kali ini saya mau sharing perjalanan saya dari Jakarta ke Bali via Jalur Darat. Mudah2an bisa pembaca bisa dapat info.
UNTUK Perjalanan Pulang Bali menuju Jakarta via Darat, klik Disini.

Perjalanan ini saya lakukan di tanggal 2 Januari 2016.
Biaya:
- Bensin: 3 kali isi @Rp. 230.000 = Rp. 700.000-an (Genapin aja 750.000).
- Tol 150.000 (Jakarta Brebes) + Sekitar 25.000 (Gresik-Sidoarjo, saya lupa angka pastinya, tapi kurang lebih segitu)
- Kapal Fery Rp. 149.000 (genapin jadi 150.000)
Total: 1.075.000,- diluar biaya makan dan cemil-cemil


Sabtu, 2 Januari 2016
17.00 Jakarta
Saya sekeluarga berangkat dari Jakarta sekitar jam 5 sore, tetapi kami singgah dulu di Bekasi karena ada sesuatu yang harus kami kerjakan.
Dari Bekasi, kami langsung menuju ke Bali.
Sebelumnya, kami sudah mengisi full bensin untuk mobil Avanza 2014 seharga Rp. 250.000,-. Hanya untuk info, sepanjang perjalanan, kami menggunakan AC non-stop, hehehehehe.

Bekasi- Brebes: 20.00-23.00
Dulu kalau mau ke daerah Jawa Tengah, maka Anda harus masuk Tol Cikampek, kemudian harus melewati jalan biasa melewati Subang (Pamanukan), Cirebon sampai ke Brebes. Tetapi sekarang sejak era Jokowi, maka tol nya sudah nyambung sampai ke Pejagan Brebes.
Ada pun total biaya tolnya sekitar Rp. 150.000-an.

Setelah keluar di Brebes, maka kami singgah sekitar 15 menit untuk beli makanan khas Brebes, yaitu TELUR ASIN.
Tidak lama kemudian kami melanjutkan perjalanan.
Setelah masuk ke daerah Tegal, kami istirahat sekitar 1 jam, untuk makan malam. Kami memilih istirahat di Pom Bensin di daerah Tegal.

Minggu, 3 Januari 2016
Brebes- Semarang: 23.00-03.30
Karena kami jalannya malam, maka daerah yang kami lewati tidak macet. Tapi sebenarnya jalur di Jawa Tengah cukup oke karena rata-rata 3 jalur, jadi tidak terlalu padat.
Dari Brebes, maka kami masuk ke Tegal lalu melewati Pemalang, kemudian melewati Pekalongan, Batang, Kendal lalu sampailah di Semarang.
Di Semarang, kami mengisi bensin full seharga Rp. 230.000, lalu kami melanjutkan perjalanan.

Semarang- Demak- Kudus- Pati- Batangan- Rembang- Lasem- Tuban: 03.30- 06.00
Dari Semarang, sebenarnya kami nonstop (beberapa kali stop tetapi hanya untuk ke WC). Di WC Pom Bensin, biasanya kita harus bayar 2000 rupiah.
Sebelum masuk Tuban, maka Anda harus melewati beberapa kota seperti Demak, Kudus, Pati, Batangan, Rembang, Lasem. Lalu sampailah kita di Tuban.
Ketika masuk Tuban, matahari mulai bersinar dan disitulah saatnya saya bergantian menyetir dengan adik ipar saya.
Jalur Tuban memang sangat panjang. Dari Tuban, maka kita harus masuk ke daerah Gresik.

Tuban- Gresik- Surabaya- Sidoarjo: 06.00-12.00
Ketika sampai di Tuban, sebenarnya bagusnya masuk ke Gresik melewati Lamongan, tetapi karena saya ambil jalur Pantura, maka saya tidak melewati Lamongan. Sebenarnya sama saja, cuma kalau lewat jalur utara, jalurnya sempit karena cuma satu jalur.
Sampai di Kota Tuban sekitar jam 07.00. Jalur Tuban itu sangat panjang.
Sesudah lewat Tuban, maka kita akan sampai di Gresik. Nah, di Gresik ini kita langsung masuk tol sampai ke Sidoarjo melewati daerah Surabaya.

Makan siang di Daerah Pasuruan: 13.00
Setelah melewati Sidoarjo, Anda bisa berkunjung ke daerah lumpur Sidoarjo. Tapi karena berhubung kita kelewatan, ya sudah kita lewatkan saja.
Setelah keluar tol Anda akan melewati kota kecil yang bernama Bangil (entah itu kota atau bukan).
Kita berhenti di rumah makan sekitar Pasuruan untuk makan siang. Disini banyak kok makanan yang murah.
Tipsnya, jangan makan di tempat yang banyak nongkrong BUS Antar Kota, karena biasanya harganya agak sedikit mahal. Saya dan keluarga lebih pilih makanan bertarif sekitar 10.000 s/d 15.000-an.

Pasuruan- Probolinggo: 13.00-14.00
Jalur ini agak luas. Dan tibalah kita di daerah Paeton dimana Anda bisa melihat perusahaan besar (Pembangkit Jawa Bali). Daerah Paeton ini adalah daerah berbukit, dimana kendaraan Anda harus mendaki satu jalur.
Di daerah ini Anda harus berhati-hati untuk tidak melanggar lalu lintas. Karena ketika Anda menyalahi lalu lintas, ada pos polisi yang siap menindak Anda.
Ketika masuk perbatasan antara Probolinggo dengan Situbondo, tiba-tiba kami terkena macet parah karena ada truk terguling.
Dan kami terjebak tidak bisa kemana-mana karena antrian sangat panjang, sehingga kami harus menunggu penanganan polisi.

Dan truk terguling itu akhirnya bisa diatasi sekitar jam 16.00, itupun perjalanan kami tidak langsung lancar karena dari jalur yang lain juga sudah banyak kendaraan.
Setelah itu, kami ke Pom Bensin untuk mengisi bensin sekitar Rp. 220.000

Situbondo-Pelabuhan Banyuwangi: 16.00-20.00
Dari sini, kami mulai jalan santai dengan kecepatan maksimal 60 km/jam.
Sebelum sampai di Pelabuhan Banyuwangi, Anda akan melewati Hutan lebat, Alas Purwo.
Saran saya, ketika Anda masuk hutan tersebut, jangan berjalan sendiri. Ikutlah dengan kendaraan terdekat, karena dengar-dengar daerah ini cukup rawan bajing loncat.
Anda akan melewati hutan lebat ini selama sekitar 20-30 menit.
Dan setelah melewati hutan, sekitar 40 menit, Anda akan tiba di pelabuhan Banyuwangi.

Sebelum naik kapal Fery, maka Anda harus membayar sekitar 150.000/mobil. Penumpang tidak dihitung, alias gratis.
Ada pemeriksaan SIM dan STNK loh.

Pelabuhan Gilimanuk: 22.00 WITA
Sebenarnya sampenya jam 21.00, tapi karena di Bali pakai WITA, maka kita samakan jam terlebih dahulu.
Kami melanjutkan perjalanan, tetapi sekitar jam 23.00 kami berhenti di daerah Negara untuk makan malam.
Setelah melanjutkan perjalanan, kami lanjut dan sampai di Kuta sekitar jam 02.00.

Uniknya, karena kalau masuk hotel agak nanggung, maka mobil kami parkir di Kuta, dan kami tidur di mobil sampai jam 5 pagi. Pas jam 5, kami sudah boleh cek-in karena kebetulan kamarnya pas kosong. Lalu kami langsung melanjutkan perjalanan kami mengitari Bali.


MY TRIP: BALI-JAKARTA via DARAT (JALUR PANTURA, BIAYA DIBAWAH 1 JUTA). LEWAT JALUR ALTERNATIF DI BALI UTARA, PANTAI LOVINA

Sambungan dari tulisan Jakarta ke Bali via Darat, biaya dibawah sejuta.

Kali ini saya mau sharing perjalanan saya dari Bali ke Jakarta, melanjutkan tulisan dari blog saya sebelumnya yaitu perjalanan Jakarta ke Bali. Mudah2an bisa pembaca bisa dapat info.

Perjalanan ini saya lakukan di tanggal 7 Januari 2016.
Biaya:
- Bensin: 3 kali isi @Rp. 230.000 = Rp. 700.000-an (Genapin aja 750.000).
- Tol 150.000 (Brebes-Jakarta) + Sekitar 25.000 (Gresik-Sidoarjo, saya lupa angka pastinya, tapi kurang lebih segitu)
- Kapal Fery Rp. 149.000 (genapin jadi 150.000)
Total: 1.075.000,- diluar biaya makan dan cemil-cemil

Syarat Utama: 
Pastikan punya aplikasi Waze atau Google Maps, sehingga kalau nyasar, ga perlu repot nanya orang.
Untuk SIM Card, saya pake Axis, di beberapa tempat memang lost signal (khususnya Bali Utara, ketika masuk daerah hutan), tetapi secara umum masih oke kok.
Latar Belakang: Ulun Danu
Beratan
Rata-rata semua SIM Card punya signal cukup bagus kalau lewat Pantura.

Tips lainnya:
- Kalau mau makan, lebih baik makan di rest Area, seperti Pom Bensin Besar (ada banyak pom bensin besar di Pantura, khususnya di Jawa Timur) atau di rest area tol.
- Kalau mau makan, selalu tanya harga lebih dahulu sebelum makan, biar harganya ga ditembak/ diketok.
- Siapkan uang receh 1000 dan 2000, kalau mau ke toilet.

Kamis, 7 Januari 2016
11.00 Kuta- Pura Ulun Danu Beratan
Setelah cek out dari kamar hotel kami di Kuta, maka kami mau pulang ke Jakarta. Tetapi berhubung kami mau mengunjungi satu tempat terakhir sebelum kami meninggalkan Bali, maka kami pun berangkat ke Pura Ulun Danu Beratan.
Kalau masih bingung, mana sih tempatnya, lihat saja di uang Rp. 50.000,-
Kami tiba di Ulun Danu sekitar jam 14.00.
Masuk ke Ulun Danu harus bayar tiket (saya lupa harganya, tapi sekitar 5 sampe 10 ribu).

Ulun Danu Beratan- Pantai Lovina: 16.00 - 19.00
(Isi Bensin 1: Full Tank Rp. 250.000)

Sebenarnya ada jalur utama untuk ke Pulau Jawa, yaitu Anda kembali lagi ke bagian selatan Bali.

Sebagai referensi, saya tampilkan google mapsnya yah.

Jadi kalau lewat Bali Utara, perjalanan menempuh 2 Jam 26 menit (103 km), kalau lewat selatan 3 jam 19 menit (135 km).

Mayoritas orang akan lebih pilih jalur selatan biasanya. Karena jalur utara itu jalannya berkelok-kelok, dan membuat orang jadi mual.

Dan itu lah yang kita alami. Kami memilih jalur utara.

Sayangnya begitu kita sampai di pantai Lovina, sudah jam 6 sore, dan semua penumpang sudah tertidur, jadi kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, dan tidak sempat singgah ke Pantai Lovina.

Hanya untuk info, Pantai Lovina tidak seramai Bali, bahkan terkesan sangat sepi. Ini mirip dengan pantai Senggigi di Lombok yang sangat sepi atau mirip dengan pantai Carita atau Anyer. Karena itulah saya memutuskan untuk tidak singgah. Lovina hanya dikenal karena pada sunset kita bisa lihat lumba-lumba melompat di laut.

Lagipula, kalau lewat jalur Utara, memang kesan Balinya sudah hampir hilang, sama seperti kita jalan di pedesaan pulau jawa. Jarang sekali kita melihat bangunan etnik Bali. Sangat berbeda kalau kita lewat jalur selatan.


Pelabuhan Gilimanuk: 20.00 WITA
Ketika tiba di Gilimanuk, seperti biasa ada pemeriksaan SIM dan STNK. Tanpa macet dan tanpa antri, kami masuk kapal dan menuju Pulau Jawa
Sebelum naik kapal Fery, maka Anda harus membayar sekitar 150.000/mobil. Penumpang tidak dihitung, alias gratis.

Pelabuhan Bayuwangi- Situbondo: 20.00-00.00
Kami tiba di bandara Banyuwangi jam 20.00. Kok bisa, berangkat dari Gilimanuk jam 20.00, dan tiba di Banyuwangi juga jam 20.00. 
Hehehehehe, harus diingat bahwa Bali menggunakan waktu WITA, dan Banyuwangi menggunakan waktu WIB. Jadi perjalanan kami memakan waktu 1 jam.
Dari sini, kami mulai jalan santai dengan kecepatan maksimal 60 km/jam.
Setelah melewati di Pelabuhan Banyuwangi, Anda akan melewati Hutan lebat, Alas Purwo.
Saran saya, ketika Anda masuk hutan tersebut, jangan berjalan sendiri. Ikutlah dengan kendaraan terdekat, karena dengar-dengar daerah ini cukup rawan bajing loncat.
Anda akan melewati hutan lebat ini selama sekitar 20-30 menit.
Dan setelah melewati hutan, sekitar 40 menit, Anda akan tiba di pelabuhan Banyuwangi.

Di daerah Situbondo Kami istirahat di sebuah pom bensin, saya lupa itu daerah mana, tetapi selama perjalanan daerah Situbondo, Anda akan menemui banyak pom bensin yang dilengkapi dengan resto dan tempat istirahat. Bahkan beberapa pom bensin ada tempat penginapannya.
Berhubung kami mau paket hemat, maka kami tidur dalam mobil saja.

Kalau Anda mau ngopi, beli saja di resto tersebut, harganya juga murah, cuma sekitar 4-5 ribu.
Kami tidur sampe sekitar jam 03.00

Jumat, 8 Januari 2016
Situbondo- Surabaya: 03.00-06.30
Kami melanjutkan perjalanan dengan santai menuju kota surabaya.
Pokoknya, ikutin saja apa kata Waze. Dan kami pun masuk tol ke arah Surabaya dari Sidoarjo.
Sudah sampai di daerah Surabaya, kami berhenti di rest Area, untuk ngopi dan sarapan.
Di rest area tersebut, sistemnya prasamanan. Jadi kami ambil nasi sebanyak-banyaknya. Jadi satu piring makan berdua, hehehehehe.


Surabaya- Gresik - Tuban - Lasem- Rembang- Batangan- Pati- Kudus - Demak - Semarang : 07.00 - 15.00
Seperti biasa, kami jalan santai dan non-stop.
Tetapi bukan berarti sama sekali tidak stop loh, karena tetap ada beberapa stop kecil, misalnya ketika kami mau ke toilet.
Dan tiap kali ke toilet, maka anda harus siapkan uang receh.
Isi Bensin Full: Rp. 230.000

Semarang: 15.00 (Break)
Ketika masuk kota Semarang, maka kami dihadapi dengan kemacetan yang luar biasa. Karena memang jam segitu adalah jam sibuk dan kami harus berjuang melawan truk besar dan tronton.
Akhirnya daripada melewati jalur kota semarang yang macet, maka kami memilih untuk melewati jalan tol, yang memang lebih jauh jalurnya, tapi bebas macet.

Berikut penampakannya via google maps.


Ketika di tol Semarang, kami pun menyempatkan diri makan siang di rest area tersebut.
TIPS: selalu tanya harga makanan sebelum membeli. Itu penting...

Semarang - Tol Brebes: 16.00- 00.00
Mobilpun melaju, karena setelah melewati Semarang, tidak terlalu banyak lagi kemacetan.
Dari Semarang menuju Brebes, maka kita akan melewati beberapa kota yang menurut saya sangat rapih, seperti kota Pekalongan dan Tegal.
Pengennya sih mampir, tapi berhubung banyakan dari penumpang yang lebih memilih tidur, akhirnya kita terus lanjut.

Tol Brebes - Tol Cipali: 00.00-02.00
Walaupun memang sesama tol, tapi bukan berarti jaraknya pendek loh. Setelah masuk tol Brebes, maka kami langsung berhenti di Rest Area pertama yang kami temui.
Disitu, kami makan malam.
Dan untuk para supir, disitu juga ada tukang urut, seharga 50 ribu/jam. Anda akan diutur, di tikar. Dan makanan disinipun sangat murah.

Jadi kami istirahat dulu sebentar disini

Tol Cipali - Jakarta: 02.00- 04.30

Lumayanlah total perjalanan hampir 30 jam.
Saran saya, jangan terlalu ngebut, santai aja. Boleh ngebut kalau di tol aja hehehehhe.

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. TRADING ONLINE TERPERCAYA
    Ini dia, Broker Trading yang Transaksi Aman dan Proses Cepat
    HASHTAG OPTION merupakan platform trading Binary Option berbasis di Indonesia.
    Kami menawarkan produk-produk Cryptocurrency & Forex.

    yuk gabung yukkk visit link nya www.hashtagoption.com
    Minimal DP Rp. 50.000,- dapat BONUS Depo awal 10%** T&C
    - Tanpa Komisi dan Bebas Biaya Admin.
    - Sistem Edukasi Professional
    - Trading di peralatan apa pun
    - Ada banyak alat analisis
    - Sistem penarikan yang mudah dan dipercaya
    - Transaksi Deposit dan Withdrawal TERCEPAT

    Ada BONUS REFERRAL juga lohhh...
    Bonus Referral 1% dari profit investasi tanpa turnover....

    Kami juga menyediakan AKUN DEMO untuk Trader HASHTAG OPTION yang ingin berlatih, sampai kamu benar-benar bisa menuju AKUN REAL

    BalasHapus
  3. Hai admin saya suka dengan tampilan website anda yang membahas materi didalamnya ,suatu saat akan berkunjung lagi.
    ==========================
    https://top-trulum.com
    #trulum
    #trulum awet muda
    #jual trulum
    #trulum synergy
    #trulum skincare

    BalasHapus
  4. Seru juga kyaknya boss......jadi pengen coba nih ke bali jalur darat bawa mobil pribadi. Biaya irit keluarga banyak yang ke angkut. Kalo dibandingin pake travel biaya dihitung per kepala dan destinasinya itu2 aja. Gw pengen bawa tenda dan perlengkapannya.....buka tenda dipantai....sambil ngopi liat sunset nungguin maghrib trus sholat berjamaah dipinggir pantai deh.......beuhhhh sedef bener dahhhhhhh

    BalasHapus
  5. Thanks infonya , aq rencana mo k bali pas liburan panjang ini , sptnya uang 3jt cukup buat transport sampai bali ya 😬

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

gathering alumni smanjat di klaten - RM ILHAM 2

Selamat Datang Kawan